“Walau lahan sudah menjadi milik kota
Bukan berarti desa lemah tak berdaya
Desa adalah kekuatan sejati
Negara harus berpihak pada para petani”
–Desa, Iwan Fals (2004)
Desa kerap diposisikan sebagai kawasan nomor dua setelah kota dan dianggap sebagai penunjang kebutuhan kota belaka. Bahkan di media, desa hanya menghiasi sebagian kecil ruang yang didominasi oleh informasi dan berita dari atau tentang kota. Padahal, tidak sedikit cerita-cerita baik atau inspiratif datang dari desa. Maka, desa sudah selayaknya mendapat apresiasi yang lebih besar.
Itulah alasan mengapa Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) 2019 mengangkat tema “Jer Basuki Mawa Desa, mengabarkan praktik baik dan inspiratif dari desa.” Media jurnalisme warga BaleBengong dan Combine Resource Institution (CRI) selaku penyelenggara menilai tema ini mampu mengakomodasi suara-suara dari desa melalui media warga.
Anton Muhajir, pegiat BaleBengong, media jurnalisme warga yang rutin menggelar acara ini menjelaskan bahwa dengan tema tersebut, AJW diharapkan menjadi ruang dan ajang apresiasi bagi kabar-kabar baik dari desa. “Termasuk para pemberdaya ataupun cerita perubahan di desa, seperti tata kelola pemerintahan, kesukarelawanan, transparansi, pelestarian lingkungan, akses disabilitas, dan lainnya,” jelasnya.
Melalui media warga, kabar-kabar baik tersebut disebarluaskan kepada masyarakat lokal dan global. Media warga yang dimaksud adalah media yang dikelola dari oleh untuk warga yang bersifat sangat lokal (hyper local), tidak berafiliasi kepentingan ekonomi korporasi maupun politik praktis, menjadi alat untuk advokasi warga sekitarnya.
Akan tetapi, di tengah optimisme terhadap tumbuh dan pentingnya media warga, mereka juga menghadapi ancaman. Mereka kerap menghadapi berbagai persoalan, mulai dari keberlanjutan hingga potensi kriminalisasi. Berangkat dari kondisi tersebut, AJW 2019 diharapkan dapat menjadi wadah untuk memberikan apresiasi terhadap perjuangan media warga yang telah aktif dalam menyampaikan kabar-kabar baik dari desa.
Dalam perjalanannya, media-media warga telah menjadi penyeimbang ketika media-media arus utama makin terjebak pada komersialisasi. Dengan karakter khasnya, dikelola secara nirlaba dan terbuka pada partisipasi warga, media-media komunitas mampu memperjuangkan kepentingan warga, menyampaikan kabar baik, atau mengawasi pelayanan publik yang mereka alami sendiri sehari-hari.
Saat ini, media warga masih ditempatkan di kuadran “abu-abu” bahkan kadang dituding sebagai sumber hoax. Dalam hal ini, media warga pun seringkali diharuskan memenuhi syarat administratif yang sama dengan media arus utama. Demikian juga dengan pewarta warga yang, misalnya, harus mendapat sertifikasi agar dianggap sah untuk melaporkan. “Dengan kondisi yang demikian, media warga memiliki potensi yang besar mendapatkan kriminalisasi,” jelas Ferdhi F. Putra, Manajer Unit Pengelolaan Informasi Komunitas CRI.
Nantinya, AJW akan menjadi ruang pertemuan nasional media-media komunitas yang bertujuan untuk membuka ruang bagi pegiat media komunitas di Indonesia untuk berdiskusi terkait perlindungan hukum bagi aktivitas jurnalistik media komunitas maupun jurnalisme warga. Pertemuan nasional ini sendiri akan diselenggarakan pada hari-H gelaran AJW 2019 di Bali.
Sementara itu, kegiatan utama AJW 2019 akan sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya menyertakan kategori pewarta warga, tahun ini penyelenggara menyertakan tiga kategori, yakni pewarta warga, media warga, dan pegiat literasi digital.
Anugerah pewarta warga akan diberikan kepada warga yang karya jurnalistiknya di media warga merujuk pada tema Jer Basuki Mawa Desa atau terkait dengan kabar-kabar baik dari desa. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengirimkan karya ke email: kabar@balebengong.id dan tembusan (cc) ke redaksi@combine.or.id dengan melampirkan bukti identitas pengirim.
Sementara itu, anugerah media warga akan diberikan kepada media komunitas atau media jurnalisme warga yang dianggap konsisten mengusung suara-suara warga, serta mendorong perubahan melalui media warga. Sila untuk mendaftar pada tautan berikut: Google Form atau unduh formulir Form Nominasi Media Warga AJW 2019.
Anugerah pegiat literasi digital diberikan kepada pengguna Internet yang berhasil menggunakan Internet, media sosial, ataupun aplikasi lain dalam memberdayakan warga. Untuk pendaftaran pada mengisi formulir pada tautan berikut Google Form atau mengunduh formulir Form Nominasi Pegiat Literasi Digital AJW 2019.
Seluruh pegiat media warga dan literasi digital dapat mendaftarkan diri atau komunitasnya sebelum tanggal 20 Mei 2019. Untuk panduan teknis sila unduh Panduan Teknis AJW 2019. Pihak-pihak yang terpilih akan diundang pada acara puncak AJW 2019 untuk menerima penghargaan.