BERITA

Gethux Linux Kembangkan OS untuk Komputer Kelas Jangkrik

Dibaca 1 Menit

Komunitas Gethux Linux Purwokerto siap mengembangkan sistem operasi khusus untuk piranti keras kelas ‘jangkrik’, seperti prosesor Pentium II atau RAM 128 MB. Pengembangan sistem operasi ini terinspirasi oleh kondisi penggunaan teknologi komputer di daerah perdesaan yang sebagian besar berspesifikasi rendah.

Langkah di atas merupakan kesungguhan Komunitas Gethux Linux untuk perluasan akses warga perdesaan pada teknologi komputer. Warga yang tinggal di perdesaan juga akan dimanjakan dengan penggunaan bahasa daerah sebagai dukungan antarmuka sistem. Warga bisa belajar komputer tanpa harus terbebani dengan bahasa asing seperti yang ditemui dalam sistem operasi lainnya.

Prianton Subardio, Koordinator Pengembang Gethux Linux, mengatakan timnya tengah mengembangkan sistem operasi Gethux Siga Ruyuk 1.0 yang akan dipergunakan oleh masyarakat perdesaan dan adat Pasundan di Priangan Timur. Dalam pengembangan sistem, mereka bekerjasama dengan warga Desa Mandalamekar, Jatiwaras, Tasikmalaya.

“Sejak juli 2011 kami telah menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Desa Mandala Mekar. Sistem ini menggunakan dukungan bahasa Sunda yang dikerjakan oleh warga desa. Saya senang, gagasan kami mendapat tanggapan yang luar biasa dari publik,” ujarnya.

Untuk mempersiapkan kerja-kerja di atas, Komunitas Gethux Linux mengadakan workshop manajemen pengetahuan bersama dengan COMBINE Resource Institution (CRI), Yogyakarta. Workshop pertama terlaksana pada Minggu (14/8/2011) di Seketariat Gethux Linux, Jalan Merdeka No 17 Purwokerto. Selama workshop Yossy Suparyo, Koordinator Manajemen Pengetahuan CRI, memperkenalkan strategi manajemen pengetahuan untuk membangun komunitas yang produktif.

“Setiap komunitas harus memetakan sumber daya yang mereka miliki, seperti keahlian, kesukaan, harapan, dan target yang akan dicapai. Pemetaan itu sangat bermanfaat untuk menetapkan skala prioritas yang ingin diraih komunitas,” ujarnya.

Strategi manajemen pengetahuan mendorong antar pengembang Gethux Linux untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Tradisi berbagi juga mendorong para pengembang Gethux Linux untuk menuliskan atau merekam pengetahuan-pengetahuan yang terpendam dalam benak mereka. Situasi tersebut memunculkan lingkaran belajar yang mempercepat peningkatan kemampuan dan keterampilan anggota komunitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *