COMBINE Resource Institution (CRI) selenggarakan Kursus Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Masyarakat Sipil (1-5 November 2010) di Banaran Kafe, Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Jl Urip Sumoharjo No 100, Yogyakarta. Kursus ini diikuti oleh delapan organisasi nonpemerintah, yaitu USC Satu Nama, PKBI Yogyakarta, Infest Yogyakarta, AJI DAMAI, Kaukus 17++, IRE, KPM JABAR, dan CRI. Kursus ini difasilitasi oleh Idaman Andarmosoko, Ade Tanesia, dan Yossy Suparyo.
Selama kursus peserta melakukan (1) pemetaan situasi dan tantangan pengelolaan pengetahuan di organisasi, (2) menghasilkan rancangan awal strategi pengetahuan organisasi, dan (3) memahami, menganalisis, dan merumuskan aspek pengelolaan sumber daya pengetahuan. Menurut Pekerja Manajemen Pengelolaan, Idaman Andarmosoko, pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari dua entitas yang menjadi pelaku utama dalam organisasi, yaitu individu yang memiliki pengalaman, keterampilan, kompetensi maupun kapasitas belajar dan tim yang mensinerjikan kapasitas individu-individu yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
“Keberhasilan dalam mensinerjikan kapasitas individual ke dalam kerja tim merefleksikan adanya mekanisme transformasi pengetahuan di dalam organisasi. Sebaliknya, kompetensi yang berhenti di tingkat individu saja akan mempengaruhi pertumbuhan kompetensi organisasi. Pada tingkat ini lah akan terjadi kesenjangan antara kompetensi organisasi dengan individu,” ujarnya.
Kerja pengelolaan pengetahuan merupakan kerja membangun strategi agar aset-aset yang bersifat abstrak tidak saja dapat terkelola, namun juga memiliki nilai investasi untuk keberlanjutan organisasi. Salah satu prasyarat yang harus dimiliki agar keberlanjutan lebih dapat dipastikan adalah konsolidasi seluruh sumber daya yang dimiliki. Namun sayangnya, justru hal ini yang seringkali menjadi permasalahan di sebagian besar Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Tingkat pergantian personil yang tinggi menjadi corak yang menandakan karakter tidak stabil di dalam tubuh OMS. Memahami kondisi tersebut adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya untuk mencari jalan keluar.
Untuk mengatasi kesenjangan kompetensi tersebut perlu diawali dengan upaya memahami seluk-beluk pengelolaan pengetahuan. Pengenalan konsep-konsep dasar dan metode dalam pengelolaan pengetahuan di level organisasi akan dielaborasi dalam kursus ini agar dapat diaplikasikan di level individu, organisasi maupun komunitas.